11 Penyebab Telat Datang Bulan Selain Kehamilan

11 Penyebab Telat Datang Bulan Selain Kehamilan

Mungkin kamu pernah telat datang bulan, lalu tes kehamilan dan hasilnya negatif. Hal ini mungkin terjadi, karena telat datang bulan tidak selalu menandakan kehamilan. Ada beberapa kondisi lain yang juga dapat membuatmu telat datang bulan.

Selain kehamilan, penyebab alami telat datang bulan adalah menyusui dan menopause. Kamu tidak perlu khawatir, karena kondisi ini normal. Namun jika kamu tidak sedang menyusui dan belum mendekati usia menopause, beberapa kondisi berikut ini patut kamu waspadai.

11 Penyebab Telat Datang Bulan Selain Kehamilan

Kenali Penyebab Telat Datang Bulan

Berikut ini adalah beberapa kondisi selain kehamilan yang dapat menyebabkan telat datang bulan :

1. Stres

Saat stres, produksi hormon gonadotropin dan kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, akan terganggu. Hal inilah yang membuat siklus menstruasi terlambat.

Jika periode menstruasi terganggu akibat stres, Anda dapat mengatasinya dengan mencoba teknik relaksasi, melakukan sesuatu yang disukai, atau mendengarkan musik.

2. Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.

Diet dan olahraga akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami.

3. Berat Badan Turun

Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Jika berat badan terlalu rendah dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi pun akan terhenti.

Mengobati gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat dapat mengembalikan siklus haid yang normal.

4. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi dan salah satunya adalah menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.

5. Hormon Prolaktin Berlebih

Menstruasi terlambat dapat disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, tetapi juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak.

Peningkatan hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga dapat memicu telat haid.

6. Efek Pil KB

Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur. Agar siklus menstruasi Anda kembali normal, diperlukan waktu hingga enam bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB.

Jenis alat kontrasepsi lain yang juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat adalah KB implan dan suntik KB.

7. PCOS (polycystic ovary syndrome)

PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini bisa membuat menstruasi tidak teratur atau bahkan menghentikannya.

Penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.

Selain mentruasi terlambat, gejala PCOS lainnya adalah kulit berminyak atau berjerawat, berat badan meningkat secara tiba-tiba, dan muncul bercak-bercak gelap pada kulit.

8. Amenorrhea

Telat datang bulan dalam waktu lama dapat dikenal sebagai amenorrhea. Amenorrhea dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Amenorrhea primer adalah kondisi tidak adanya menstruasi sama sekali setelah menginjak usia 15 tahun. Sementara amenorrhea sekunder terjadi pada wanita yang sudah pernah menstruasi sebelumnya, lalu tidak menstruasi selama tiga bulan atau lebih.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari kelainan bawaan, hingga gangguan hormonal. Amenorrhea memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter, agar dapat diketahui apa penyebab yang mendasarinya. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang dibutuhkan, sesuai dengan penyebabnya.

9. Penyakit Kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil berkaitan erat dengan perubahan hormon. Oleh karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur.

Sementara itu, penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting hingga menyebabkan menstruasi terlambat.

10. Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa lelah, penurunan berat badan secara drastis, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin.

Namun, Anda tidak perlu khawatirdan karena gangguan pada tiroid dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Menstruasi pun akan kembali normal setelah gangguan tiroid ditangani oleh dokter.

11. Menopause Dini

Menopause dini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang wanita berusia 40 tahun. Menopause dini menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, yang juga ditandai dengan gejala menstruasi terlambat, berkeringat saat malam, dan sulit tidur.

Namun, jika Anda berusia lebih dari 40 tahun dan menunjukkan gejala menstruasi terlambat, menstruasi lebih lama, atau terjadi perdarahan setelah berhubungan seks, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Hal ini bisa menjadi gejala penyakit polip serviks, polip endometrium, atau kanker endometrium.

Jika mengalami menstruasi terlambat lebih dari tiga periode secara berturut-turut dan tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memastikan penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami dan menentukan penanganan sesuai kondisi kesehatan Anda.

Cara Mengatasi Telat Datang Bulan

Mengatasi telat datang bulan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk itu, dokter perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Dokter akan mendiagnosis penyebab telat datang bulan dengan wawancara untuk menelusuri riwayat keluhan ini. Kemudian dokter akan melanjutkannya dengan pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan panggul, serta melakukan pemeriksaan kehamilan.

Selain itu, dokter juga kemungkinan akan melakukan pemeriksaan lanjutan guna memastikan penyebab telat datang bulan, di antaranya berupa tes darah untuk mengetahui kadar hormon dalam tubuh. Kemudian mungkin juga dilakukan tes pencitraan dengan ultrasonografi (USG), CT scan, ataupun MRI, bila diperlukan.

Sebagai langkah awal untuk mengatasi telat datang bulan, dokter akan menganjurkan perbaikan gaya hidup. Pada beberapa kasus, dokter juga akan memberikan pil kontrasepsi atau terapi hormon lain untuk mengatasi telat datang bulan.

Jika telat datang bulan disebabkan oleh gangguan pada tiroid, diperlukan pengobatan khusus untuk mengatasi gangguan tersebut. Dan apabila telat datang bulan disebabkan oleh tumor, kemungkinan diperlukan operasi.

Upaya mencegah telat datang bulan bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, mengelola stres, serta mengonsumsi makanan sehat. Namun jika telat datang bulan tetap kamu alami, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diberikan penanganan yang tepat.

Related posts