Ketahui Ciri dan Gejala Psikopat yang Wajib Diwaspadai

Ketahui Ciri dan Gejala Psikopat yang Wajib Diwaspadai

Psikopat

Psikopat atau disebut juga kepribadian antisosial sering kali tidak disadari keberadaannya. Orang dengan gangguan ini dikenal tidak memiliki hati nurani dan kerap melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Dengan mengenal gejala dan ciri-cirinya, Anda pun bisa lebih waspada.

Ketahui Ciri dan Gejala Psikopat yang Wajib Diwaspadai

Definisi Psikopat

Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, seperti perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi. Psikopat umumnya sulit terdeteksi karena penderitanya dapat terlihat atau berpenampilan normal, bahkan cenderung mudah disukai banyak orang.

Menurut para ahli psikologi, psikopat sebenarnya adalah bagian dari gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder/APD). Beberapa ahli menyebut, psycho dan APD memiliki pengertian yang sama, tetapi sebagian lainnya menilai psikopat merupakan bentuk dari APD yang parah.

Adapun seseorang dengan kondisi ini umumnya bersikap manipulatif untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Mereka belajar untuk meniru emosi, yang sebenarnya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal. Bahkan, mereka seringkali menunjukkan kepribadian yang hangat dan memesona.

Penderita kondisi ini pun sering kali berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan yang stabil. Bahkan, terkadang mereka memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorangpun tahu sifat sejati mereka. Inilah kenapa banyak orang yang tidak menyadari jika ada seseorang dengan kondisi ini di lingkungannya.

Meski demikian, seseorang yang psycho sebenarnya tidak peduli dengan perasaan orang lain. Karena itulah, banyak di antara mereka yang melakukan hal tak bermoral, sering berbohong, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah. Sikap inilah yang kemudian berdampak luas pada kehidupannya, termasuk merusak pekerjaan, sekolah, serta hubungan dengan keluarga dan lingkungan sosial.

Seberapa Umumkah Kondisi Ini?

Psychopath adalah gangguan kepribadian yang dapat ditemukan di semua lapisan masyarakat dan profesi. Jumlah penderita gangguan ini pun ditemukan cukup banyak di antara para tahanan penjara.

Dilansir dari sebuah studi yang dimuat di jurnal Psychiatriki pada 2012, jumlah orang dengan gangguan kepribadian psikopat diperkirakan mencapai satu persen dari total populasi umum. Adapun pria tiga kali lipat lebih banyak mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.

Apa Penyebab Psikopat?

Penyebab seseorang menjadi psikopat belum diketahui secara pasti. Namun, gangguan kepribadian ini diduga muncul karena pengaruh genetik, perubahan fungsi otak, dan pengalaman traumatis masa kecil. Hal ini karena seorang psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis.

Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan anak, orang tua yang kecanduan alkohol, atau perkelahian orang tua. Psikopat sendiri lebih sering ditemukan pada kaum pria dibandingkan wanita.

Tanda & Gejala Psikopat

Karakteristik, kriteria, atau ciri-ciri orang psikopat seringkali dapat dikenali sejak masih anak-anak dan semakin memburuk seiring waktu. Gejalanya pun cenderung memuncak pada usia akhir masa remaja dan awal usia 20-an, yang terkadang membaik dengan sendirinya saat seseorang berusia 40-an.

Penderita kondisi ini mungkin akan terlihat sebagai orang normal pada awalnya dan kerap bergaul di masyarakat. Padahal, ia memiliki karakter tersembunyi yang berkebalikan.

Karakter atau ciri-ciri khas dari psikopat yang umum dimiliki adalah :

1. Sering Berbohong

Psikopat sering berbohong agar terbebas dari masalah atau terlihat sebagai orang baik. Namun, mereka juga suka berbohong untuk menutupi kebohongan mereka sebelumnya.

Jika lupa atau tertangkap telah berbohong, mereka akan mencari alasan dan mengubah atau mengolah cerita agar sesuai dengan situasi mereka terkini.

2. Tidak Memiliki Empati

Salah satu hal yang membedakan antara psikopat dan manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga mereka tidak akan merasa bersalah meski tindakan yang dilakukannya telah menyakiti atau merugikan orang lain.

Mereka tidak bisa merasakan atau memahami jika orang lain sedang takut, sedih, atau cemas. Mereka juga sama sekali tidak peduli jika orang lain sedang menderita, bahkan jika itu adalah teman dekat atau anggota keluarganya sendiri. Mereka pun jarang menunjukkan emosi.

3. Memesona dan Pintar Berbicara

Psikopat biasanya punya kecenderungan untuk bersikap baik, menarik, menawan, cerdik, dan pintar berbicara. Mereka umumnya berbicara dengan cepat dan berenergi, dan sering menyela pembicaraan orang lain dengan berbagai informasi yang meyakinkan. Kebanyakan orang benar-benar menyukai individu dengan sikap seperti ini.

 4Suka Melanggar Peraturan

Kebanyakan orang memiliki pengetahuan untuk membedakan apa yang benar dan salah. Namun, psikopat tidak suka dengan adanya peraturan, sehingga sering kali melanggar, berselisih, atau terjerat masalah hukum. Mereka percaya bahwa pikiran merekalah yang benar dan tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.

5. Narsistik

Tidak semua orang narsis adalah psikopat, tetapi sebagian besar psikopat memiliki sifat narsistik tertentu, seperti penuh pesona, manipulatif, egois, terlalu percaya diri, merasa lebih baik dari orang lain, dan sombong.

6. Tidak Memiliki Tujuan Jangka Panjang

Psikopat terkadang memiliki keinginan untuk menjadi kaya atau terkenal. Namun, mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka percaya jika mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa perlu berusaha.

Dunia medis sendiri secara resmi tidak menggunakan istilah psikopat untuk mendiagnosis seseorang dengan ciri-ciri di atas. Kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial.

7. Tak Tahan Rasa Bosan

Seseorang dengan psikopati sering kali memiliki kedisiplinan yang rendah dalam menjalankan tugasnya hingga selesai, karena mereka mudah bosan. Mereka tidak akan bisa bekerja dalam pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama atau tugas-tugas yang mereka anggap membosankan atau rutin.

8. Senang akan Perilaku Antisosial yang Membahayakan

Perilaku antisosial seperti menipu, berbohong, merampok, mencuri, berkelahi, berzinah, dan membunuh merupakan perilaku yang menarik bagi penderita kondisi ini. Mereka tampak tertarik dengan perilaku antisosial yang berisiko tinggi tanpa tujuan yang jelas.

9. Tidak Mampu untuk Mencintai

Psikopat sangat egomaniak hingga ke titik yang sulit bagi orang normal untuk memahaminya. Mereka sangat mementingkan diri sendiri dan hal itu tidak dapat diubah, sehingga membuat mereka benar-benar tidak mampu mencintai orang lain, termasuk orangtua, pasangan, dan anak-anak mereka sendiri. Satu-satunya perlakuan baik yang diperlihatkan oleh psikopat adalah ketika hal itu dapat digunakan sebagai keuntungan mereka atau memudahkan rencana dan tujuan mereka.

10. Tidak Bertanggung Jawab

Psikopat sering kali tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas masalah dalam hidup mereka atau kesalahan yang dilakukannya sendiri. Mereka juga tidak dapat dipercaya apabila membuat janji serta melupakan kewajiban dan komitmen.

Bagaimana Menentukan Seseorang adalah Psikopat?

Seorang psikopat cenderung memiliki pemahaman diri yang rendah dalam menggambarkan keluhan yang dirasakan. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial seperti psikopat hampir tidak pernah merasa perlu untuk berkonsultasi ke dokter karena gangguan yang dideritanya.

Mereka sering kali baru diperiksa oleh dokter karena telah melanggar hukum atau perilakunya menimbulkan dampak buruk bagi dirinya dan orang lain.

Diperlukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang benar-benar memiliki gangguan perilaku antisosial ini. Berikut ini adalah tahapan pemeriksaan yang dilakukan dokter:

  • Penelurusan riwayat kehidupan dan tipe kepribadian seseorang yang dicurigai sebagai psikopat.
  • Evaluasi psikologis untuk memeriksa dengan saksama pikiran, perasaan, pola perilaku, dan riwayat keluarga. Pemeriksaan ini juga termasuk tes psikologi tentang kepribadian dan bagaimana pikiran orang tersebut mengenai keinginan bunuh diri serta menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Pemeriksaan gejala-gejala lain yang terkait dengan gangguan kesehatan mental.

Pemeriksaan di atas harus dilakukan karena dalam kehidupan sehari-hari, psikopat bisa saja tampil normal dan tak menonjol. Mereka bisa memiliki profesi tetap layaknya manusia normal.

Namun, jika Anda melihat atau mencurigai seseorang memiliki tanda yang mengarah ke arah gangguan kepribadian atau psikopat, cobalah untuk membawanya ke dokter atau psikolog agar dapat dilakukan pemeriksaan dan ditangani dengan cara yang tepat.

Related posts