Wanita Harus Tau 10 Ciri-Ciri Kanker Serviks dan Deteksi Dini Kanker Serviks

Wanita Harus Tau 10 Ciri-Ciri Kanker Serviks dan Deteksi Dini Kanker Serviks

Pengertian Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia.

Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.

Wanita Harus Tau 10 Ciri-Ciri Kanker Serviks dan Deteksi Dini Kanker Serviks

 

Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Karsinoma sel skuamosa (KSS)
    Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
  • Adenokarsinoma
    Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Meski jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan. Kanker juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Ciri-Ciri Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh human papilloma virus atau HPV. Pada awal diderita, kanker serviks kerap tidak menimbulkan gejala sehingga sering kali baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut.

Meski demikian, beberapa hal bisa menjadi bagian dari ciri-ciri kanker serviks, seperti:

1. Pendarahan Vagina yang Tidak Normal

Ketika wanita menderita kanker serviks, gejala yang biasanya muncul adalah perdarahan yang tidak normal pada vagina. Perdarahan yang dialami bisa lebih banyak atau pun lebih sedikit dari menstruasi biasanya.

Selain itu, perdaharan juga dapat terjadi di antara periode menstruasi, terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau saat sedang berhubungan seksual.

2. Keputihan yang Tidak Biasa

Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tidak normal. Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, memiliki aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi perubahan tekstur dan konsistensi cairan vagina.

Meski demikian, keputihan yang tidak biasa ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, sehingga Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter saat mengalaminya.

3. Nyeri saat Berhubungan Intim

Pada stadium lanjut, tanda yang muncul dapat lebih beragam, salah satunya adalah nyeri panggul saat berhubungan intim. Nyeri ini menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan intim.

Jika Anda merasakan keluhan ini, segera periksakan diri ke dokter guna memastikan penyebabnya. Pasalnya, selain dikaitkan dengan penyakit kanker serviks, keluhan ini juga dapat dipicu oleh penyakit lain, seperti endometriosis atau fibroid.

4. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Sakit saat buang air kecil dan tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil juga menjadi gejala atau ciri-ciri kanker serviks. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih. Namun gejala ini juga bisa muncul akibat infeksi saluran kemih (ISK), sehingga Anda perlu untuk ke dokter untuk memastikannya.

5. Mudah Lelah

Ciri lain yang akan muncul saat Anda menderita kanker serviks adalah mudah lelah. Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel darah merah (anemia) yang menyebabkan munculnya rasa lelah. Rasa lelah yang dirasakan biasanya akan berlangsung setiap saat dan tidak hilang meskipun Anda telah beristirahat cukup.

6. Pembengkakan di Salah Satu Tungkai

Ketika kanker serviks memasuki stadium lanjut, biasanya akan menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel kanker menekan pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat sirkulasi darah ke tungkai. Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat tungkai menjadi bengkak.

7. Kehilangan Nafsu Makan

Ciri-ciri kanker serviks berikutnya adalah penurunan atau kehilangan nafsu makan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker dapat membuat metabolisme tubuh berubah sehingga berpengaruh terhadap nafsu makan Anda. Selain itu, penurunan berat badan drastis yang tidak diketahui penyebabnya, juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.

8. Sembelit

Jika kanker serviks telah menyebar hingga ke usus besar, akan berpotensi menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat terjadi saat kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut.

9. Bercak Darah di Urine (hematuria)

Jika sedang berkemih dan melihat urine bercampur darah, segera konsultasikan ke dokter. Bisa jadi itu merupakan salah satu tanda Anda terkena kanker serviks.

10. Keluar Urine atau Fases dari Vagina

Kanker serviks dapat juga memengaruhi fungsi vagina. Saat sudah memasuki stadium lanjut, kanker servis dapat menimbulkan kebocoran urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa terjadi akibat terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih, atau fistula ani antara vagina dan anus, sehingga urine dan fases dapat melewati vagina.

Berbagai ciri-ciri kanker serviks di atas bisa juga disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain pada tubuh Anda. Bagi wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, disarankan melakukan pap smear setidaknya tiga sampai lima tahun sekali, atau ikuti anjuran dokter.

Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan karena semakin dini kanker terdeteksi, harapan sembuh dari kanker serviks akan lebih tinggi. Selain itu, vaksinasi HPV untuk pencegahan kanker serviks juga penting untuk Anda dapatkan. Jika terdapat tanda gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultas dengan dokter.

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.

Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi HPV.

Pengobatan dan Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya.

Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini. Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah. Selain itu, pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan vaksin sejak usia 10 tahun.

Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA

Upaya pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim antara lain :

  • Pola Hidup Sehat dengan CERDIK C = Cek kesehatan secara teratur E = Enyahkan asap rokok R = Rajin aktifitas fisik D = Diet sehat dengan kalori seimbang I = Istirahat cukup K = Kelola stress
  • Cegah kanker dengan melakukan Deteksi Dini : Deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) ataupun Pap Smear. • Deteksi dini kanker payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI), Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh petugas kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.

Di mana bisa dapatkan bantuan?

Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang telah mempunyai tenaga kesehatan terlatih seperti :

  • Puskesmas Dilaksanakan secara rutin oleh petugas kesehatan terlatih (dokter dan bidan).
  • Klinik Swasta Dilaksanakan secara mandiri oleh dokter dan bidan terlatih Integrasi dengan program lain yaitu Infeksi Saluran Reproduksi/Infeksi Menular Seksual (ISR/IMS), KB (BKKBN).

Related posts